“Aku tak memiliki apapun di sini selain rasa sakit.” ucap Obito
sambil memperlihatkan lubang di dada kirinya. “Apa inti dari itu semua?
Itulah kenapa aku kesal dengan semuanya. Tidakkah kau juga sudah
menderita cukup lama? Di depan makam Rin… di depan makamku…”
Kakashi hanya bisa terdiam, dan mengingat sosok mantan sahabat
kecilnya itu. “Kakashi, tak apa.” ucap Obito lagi. “Kau tak perlu
menahan rasa sakit itu lagi.” lanjutnya.
“Rin ada di sini. Aku menyukaimu, Kakashi.”
Tiba-tiba muncul sosok Rin dan Obito di sebelah kanan dan kiri
Kakashi. Obito menggunakan genjutsunya untuk memunculkan dua sosok
kenangan tersebut. “Lihatlah apa yang kau harapkan. Di dunia ilusi ini,
kau bisa memiliki apapun. Lubang di hatimu, akan bisa tertutup lagi…”
Naruto Chapter 630 – Sesuatu yang Bisa Menutup Lubang
Teks Version by www.Beelzeta.com
Batsss!!! kakashi menebas dua sosok bayangan yang hanya ilusi
tersebut dengan raikiri miliknya. “Rin sudah mati, dan kau masih
hidup!!” ucap kakashi.
“Apa kau benar-benar berpikir… apa kau benar-benar berpikir kalau ini
bisa menutup lubang di hati seseorang? Jangan menghapus ingatanmu
terhadap Rin!! Dia mencoba untuk melindungi desa dengan mengorbankan
nyawanya!! Sebanya apapun kau menciptakan khayalan, itu tak akan mampu
menutupi lubang di hatimu!!”
—– Naruto Chapter 630 —–
“Groooarrrrr!!!!!!!!!” Juubi yang tubuhnya mulai berisi membuka
mulutnya lebar-lebar, benar-benar lebar, saking lebarnya sampai
menyentuh perut. Kemudian dari mulut lebarnya tersebut, muncul sesuatu
berbentuk kelopak bunga raksasa.
“Dia berubah bentuk lagi!!” ucap darui. Bee terdiam melihatnya,
sementara, hachibi yang lebih tahu memberi penjelasan. “Tidak, setelah
ini dia akan kembali lagi seperti semula. Dia hanya hendak melakukan
serangan. Itu adalah step terakhir sebelum perubahan terakhirnya. Naruto
sedang dalam masa penyembuhan, sementara Kyuubi memeras chakranya. Ini
adalah giliran kita, Bee!” ucap Hachibi.
“Tepat sekali!! Sekarang kitalah yang memimpin orang-orang!!” Bee
bersiap. “Dengarkan aku, Bee. kalau kita membiarkannya sampai ke mode
final, maka kita akan berakhir.”
Whusssss!!!!! Dari ujung kelopak bunga tersebut, Juubi membentuk suatu bijuudama raksasa, bijuudama super besar.
“Juubi tak segan-segan lagi, mungkin dia melihat bijuu di dalam
Naruto dan kemudian menjadi tak sabar.” pikir Madara yang berdiri di
atas sebuah batu. “Huh, menyebalkan, padahal aku baru saja akan
bersenang-senang.” ucapnya.
“Benda itu semakin bertambah besar dan besar…” ucap Shikamaru.
“A-apa serangan itu mengincar Naruto!?” ucap Chouji.
“Bisa apa kita melawan itu tanpa chakra Naruto!?” ucap shinobi lain.
“Kita tak boleh menyesal setelah apa yang terjadi!!” teriak Sakura.
“Naruto telah melakukan sebisanya!! Aku bisa tahu itu dari
kata-katanya!!” Naruto teringat kata-kata Naruto waktu itu.
“Ya!! Dia telah melakukan yang terbaik demi melindungi shinobi biasa
seperti kita!!” ucap seorang shinobi. “Bukan itu yang kumaksud!!” ucap
Sakura. “Dia… Naruto telah membuat kita sadar kalau kita semua adalah
rekannya.”
“Aku akan membuat Naruto pulih sepenuhnya!!” ucap Sakura. “Setiap
dari kita harus menggunakan seluruh kekuatan kalian!! Kalaupun kita
mati, lebih baik mati karena bertarung daripada mati karena tak
melakukan apapun!!!”
“Heh…” Shikamaru tersenyum, dan semngatanya kembali. “Ino, aku ingin kau menghubungkanku pada seseorang.” pintanya pada Ino.
“Apa kau punya suatu ide?”
“Kau hebat, Shikamaru!!” ucap Chouji.
Setelahnya, dengan bantuan Ino, Shikamaru berkomunikasi dengan Kitsuchi. “!!” Kitsuchi sadar. “Kau.. anaknya SHikaku, kan?”
“Kitsuchi-san, dengarkan aku.” pinta Shikamaru. “Ajari aku tehnik
elemen tanah sederhana seperti tehnik dinding pelindung, sesuatu yang
shinobi yang bukan dari Iwagakure bisa melakukannya juga.”
“Siapapun bisa menggunakan jutsu dinding pelindung, tapi tak akan sebagus itu, dan lebih penting lagi…”
“Tidak, yang penting semuanya bisa melakukannya.” ucap Shikamaru. “Kita harus melawan kekuatan lawan dengan jumlah.”
“Tapi, dindingnya pasti tetap bisa dihancurkan…”
“Meskipun hancur, kalau kita terus membangun yang baru. Daripada
menahannya dengan dinding yang kuat, lebih baik kita memperlambatnya
dengan dinding lemah tapi banyak. Tentu saja, akan lebih baik lagi kalau
shinobi-shinobi dari Iwagakure bisa membangun dinding-dinding yang
kuat.” ucap Shikamaru.
“Aku mengerti…
Boleh dicoba, aku akan mengajarimu segelnya.” ucap Kitsuchi.
“Dan juga, Bee-san!” Shikamaru menghubungi Bee. “Sementara itu,
cobalah untuk membelokkan serangan itu ke atas sebisa mungkin dengan
menggunakan tembakkan bijuudama.”
Bee mengerti, dan Shikamaru kembali meminta pada Ino, “Ino, sekarang
aku ingin kau menghubungkanku pada semua shinobi yang ada di medan
perang. Apa kau bisa melakukannya?”
“Tentu saja!!” Ino sangat bersemangat dan kemudian membantu Shikamaru
untuk menghubungkan diri. Orang-orang menggunakan segel tangan untuk
menggunakan jutsu dinding tanah, dan akhirnya…
Whussss!!! Juubi menembakkan bijuudama raksasanya. Dan haaapp!!!
dinding-dinding tanah dalam jumlah yang sangat banyak muncul untuk
menghalanginya.
—– Naruto Chapter 630 —–
Kembali ke dimensi lain, Obito masih beradu argumen dengan Kakashi.
“memang, apa salahnya dengan dunia ilusi? Kenyataan itu kejam, lubang
ini makin lama hanya akan menjadi semakin lebar.” ucap Obito.
“Sesuatu tak berjalan sesuai harapanmu, dan terkadang kau tak cukup cepat untuk mendapatkannya…”
“Anggap saja contohnya aku!! Bagaimana, Kakashi!? Bagaimana bisa aku
menutup lubang ini jika terus berada di dunia yang kejam ini!!?”
“Aku hanyalah kepingan sampah…
Tapi, ada hal yang kupelajari…” ucap Kakashi. Ia teringat akan sosok gurunya, murid-muridnya di tim 7, Hokage ketiga…
“Lubang di hatimu bisa ditutup oleh seseorang. Kalau kau menolak
perasaan temanmu dan dunia ini hanya karena itu berjalan tak sesuai
keinginanmu, tak akan ada yang datang padamu… jadi, lubang itu tak akan
terisi. Kalau kau lari tanpa melakukan sesuatu untuk seseorang, maka
seseorang juga tak akan melakukan sesuatu padamu. Selama kau masih belum
menyerah, kau masih bisa selamat.”
Bang!!!!! Bijuudama raksasa Juubi menerobos kumpulan dinding yang
dibentuk oleh para shinobi. “Ukhhh, kekuatannya lebih besar dari
dugaanku…” pikir Kitsuchi. “kalau terus begini…”
Grabbb!!! Hachibi menggunakan tubuhnya sendiri untuk menahan serangan
itu. Namun tetap saja, bijuudama Juubi terlalu kuat dan terus melesat.
“Kau hanya bisa bicara.” ucap Obito. “Hanya dengan kesal pada
kenyataan ini dan perasaan temanmu di dunia inilah kau bisa menemukan
kebahagiaan yang sesungguhnya.”
“Di dunia ini, shinobi yang melanggar peraturan adalah sampah…” ucap
Kakashi. “Tapi, seseorang yang menyianyiakan temannya adalah lebih
rendah dari sampah… Dan…” kata-kata kakashi masih berlanjut. “Mereka
yang menyianyiakan perasaan temannya… bahkan lebih buruk dari itu.”
Boofttt!!! Tiba-tiba bijuudama yang ditahan oleh Hachibi menghilang,
lenyap. “!!?” para shinobi kaget. “Serangannya… menghilang?”
“Aku tak akan menyalahkan perasaanmu…” ucap Kakashi lagi. “Meskipun kau menolaknya…”
Tappp!!! ternyata yang menghilangkan serangan tadi adalah hokage
keempat. Hokage keempat telah sampai di medan perang, dan kini ia telah
berada tepat di depan Naruto.
“Apa aku terlambat?”
“Tidak, kau datang tepat waktu, ayah.” ucap Naruto.
Bersambung ke Naruto Chapter 631
Tidak ada komentar:
Posting Komentar